Sabtu, 15 Mei 2010

Mus musculus

Mencit (Mus musculus)



Sumber : koleksi adel (foto KBS)

Ciri-ciri Mus musculus :
Mus musculus merupakan Rodentia terkecil. Mus musculus yang terdapat di KBS merupakan jenis mencit putih yang diternakkan. Ukuran tubuh sekitar 5 cm hingga 10 cm, memiliki ekor yang panjang yang tidak ditumbuhi rambut. Memiliki mata yang merah, dan gigi seri yang panjang seperti pahat.

Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Sub Class : Theria
Infra Class : Eutheria
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Super family : Moriedea
Famili : Muridae
Sub famili : Murinae
Genus : Mus
Spesies : Mus muculus

Deskripsi Mus musculus :
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti meubel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan. Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan.
Berat total Mus musculus (kepala, badan, ekor, telinga, dan rambut) sekitar 10-21 gram. Memiliki hidung yang runcing, badan yang kecil, panjang tubuh 6-10 cm, panjang seluruhnya 7-11 cm. Telinga tegak berukuran 15 mm. Gigi seri terdapat pada rahang atas dan bawah, masing-masing sepasang. Gigi seri ini secara tepat akan tumbuh memanjang sehingga merupakan alat potong yang sangat efektif. Tidak mempunyai taring dan graham (premolar). Mencit mencapai umur dewasa sangat cepat (42 hari), masa kebuntingannya sangat pendek (19-21hari) dan berulang-ulang dengan jumlah anak yang banyak pada setiap kebuntingan.
Mencit termasuk Rodentia pemanjat, kadang-kadang menggali lobang, menggigit benda hidup di dalam dan di luar rumah. Binatang nokturnal, keluar sarangnya dan aktif pada malam hari untuk mencari makan. Sehingga memiliki kemampuan yang khusus untuk mencari makanan dan menyelamatkan diri dari predator (pemangsa) pada suasana gelap. Rodensia mempunyai daya cium yang tajam, sebelum keluar sarangnya ia akan mencium-cium dengan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan. Mengeluarkan jejak bau selama orientasi sekitar sarangnya sebelum meninggalkannya. Urin dan sekresi genital yang memberikan jejak bau yang selanjutnya akan dideteksi dan diikuti oleh tikus lainnya. Bau penting untuk Rodentia karena dari bau ini dapat membedakan antara tikus se-famili atau tikus asing. Bau juga memberikan tanda akan bahaya yang telah dialami. Sentuhan badan dan kibasan ekor akan tetap digunakan selama menjelajah, kontak dengan lantai, dinding dan benda lain yang dekat sangat membantu dalam orientasi dan kewaspadaan binatang ini terhadap ada atau tidaknya rintangan didepannya. Rodentia sangat sensitif terhadap suara yang mendadak. Di samping itu Rodentia dapat mendengar suara ultra. Mengirim suara ultra pun dapat. Mata yang khusus untuk melihat pada malam hari, dapat mendeteksi gerakan pada jarak lebih dari 10 meter dan dapat membedakan antara pola benda yang sederhana dengan obyek yang ukurannya berbeda-beda. Mampu melakukan perkiraan pada jarak lebih 1 meter, perkiraan yang tepat ini sebagai usaha untuk meloncat bila diperlukan. Rasa mengecap berkembang sangat baik. Mencit dapat mendekteksi dan menolak air minum yang mengandung phenylthiocarbamide 3 ppm, pahit, dan senyawa racyu. Mus musculus adalah perenang dan penyelam yang ulung, perilaku yang semi akuatik, hidup di saluran air bawah tanah, sungai dan areal lain yang basah.

Penyebaran di Indonesia :
Penyebaran Mus musculus di Indonesia terdapat di berbagai daerah, namun kebanyakan Mus musculus diternakkan untuk dijadikan hewan percobaan. Mus musculus senang hidup di tempat yang agak lembab tetapi bersih atau di daerah dekat air seperti sungai atau saluran air.

Daftar Pustaka :
Anonim.2009. Pedoman Pengendalian Tikus RS.

Michigan, University. 2009. Animal Diversity Web (http://animaldiversityweb.ummz.umich.edu/mammals) , diakses tanggal 31 Desember 2009.

Wahyu, Didik. 2009. (http://RichMountainINDONESIABlog/Mencit) diakses tanggal 17 Desember 2009.

Wales, Jimmy. 2009. (http://id.wikipedia.org/wiki/Musmusculus) , diakses tanggal 17 Desember 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar